PEMERINTAH Indonesia dan Jerman menyepakati empat poin penting kerja sama di bidang ekonomi. Kesepakatan itu dicapai saat Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Bogor, kemarin.
Poin pertama, kedua negara sepakat meningkatkan kolaborasi di sektor industri 4.0, terutama dalam hal pengembangan sumber daya manusia. Presiden Jokowi mengungkapkan, saat ini sudah tercapai MoU antara Kementerian Perindustrian dan Deutsche Messe AG serta Infineon AG.
“Selain itu, Indonesia juga akan menjadi country partner pameran industri 4.0 Hannover Messe pada 2023 setelah kita juga berpartisipasi di pameran industri yang sama tahun ini,” ujar Jokowi.
Poin kedua, Jerman setuju meningkatkan investasi di sektor industri teknologi tinggi, contohnya kendaraan listrik. Tidak hanya di sisi hilir, ‘Negeri Panzer’ itu juga akan masuk ke bagian hulu.
“Saya sudah mengajak industri Jerman untuk mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia dan menjadikan industri ini bagian dari rantai pasok chip global,” kata Jokowi.
Poin ketiga, kedua negara berkomitmen memperkuat kerja sama dalam upaya penanganan perubahan iklim. Jerman telah menggelontorkan dana sebesar 2,5 miliar euro untuk membangun green infrastructure initiative dan pusat mangrove dunia di Kalimantan Timur.
Tidak hanya itu, investasi sebesar 150 juta euro juga telah diberikan untuk integrasi transmisi hijau di Sulawesi Utara senilai 150 juta serta 300 juta euro untuk proyek awal energi geotermal.
Poin terakhir, kedua negara sepakat untuk menyukseskan gelaran G-20 di bawah presidensi Indonesia dan G-7 di bawah keketuaan Jerman. Dua forum tersebut punya prioritas yang sama pentingnya, yaitu transisi energi.
Di hadapan Steinmeier, Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya sikap menghormati kedaulatan dan integritas wilayah suatu negara.
Dia menyampaikannya saat menyinggung konflik antara Rusia dan Ukraina.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menyambut kehadiran Steinmeier menjelaskan beberapa agenda dibahas terkait pengembangan kerja sama industri antara Jerman-Indonesia, termasuk di antaranya pengembangan digitalisasi, infrastruktur, hingga vaksin. (Pra/Ins/X-8)