Pertamina Hulu Energi Kuasai 51,1% Saham Elnusa
Pertamina Hulu Energi Kuasai 51,1% Saham Elnusa
Media Name :
Investor Daily
Publish Date :
Monday, 06 December 2021
News Type :
Article
Section/Rubrication :
Markets Corporate
News Page :
17
News Size :
-
News Placement :
Front Cover Page
News URL :
-
Journalists :
git
Mindshare :
Minyak Dan Gas Bumi
Tonality :
Neutral
Topic :
-
Ads Value :
125,000
PR Value :
375,000
Media Score :
-
Media Tier :
-
Resources
  1. Ari Wijaya - Sekretaris Perusahaan Elnusa
JAKARTA – Dana Pensiun Pertamina mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Elnusa Tbk (ELSA) kepada PT Pertamina Hulu Energi. Pengalihan tersebut menjadikan Pertamina Hulu Energi menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 51,1%.

Sekretaris Perusahaan Elnusa Ari Wijaya menjelaskan, Dana Pensiun Pertamina mengalihkan seluruh kepemilikannya yang mencapai 9,99% kepada Pertamina Hulu Energi per 1 Desember 2021.

“Dengan pengalihan tersebut, saham Pertamina Hulu Energi menjadi 51,10% dan tetap menjadi pemegang saham pengendali,” jelas Ari dalam keterangan resmi, Minggu (5/12).

Adapun sebelum pengalihan saham tersebut, struktur kepemilikan saham Elnusa terdiri atas Pertamina Hulu Energi sebanyak 41,1%, Dana Pensiun Pertamina 9,99%, dan masyarakat 48,9%. Sementara setelah pengalihan saham, struktur kepemilikan saham berubah menjadi Pertamina Hulu Energi 51,1% dan masyarakat 48,9%.

Dengan adanya pengalihan saham ini diharapkan bisa mendukung kinerja Elnusa. Sementara hingga kini, Elnusa sudah meraih kontrak baru sebesar Rp 7,6 triliun atau mencapai 98% dari target tahun ini sebesar Rp 7,7 triliun.

Ari menjelaskan, kontrak baru tersebut berasal dari proyek survei seismik, yakni survei dan pengolahan data seismik 2D vibroseis sub-vulkanik Jawa, survei seismik 3D Pulau Panjang dan 3D Sungai Buluh, yang membentang di Provinsi Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam. “Semua kontrak berasal dari Pertamina. Kontrak memiliki durasi yang cukup panjang. Beberapa dari kontrak ini masih dalam tahap persiapan dan ada yang sudah mulai,” jelas dia.

Kemudian sampai saat ini, perseroan sudah menggunakan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 292 miliar. Ari mengungkapkan, belanja modal tersebut digunakan untuk pembiayaan penambahan kapasitas oil field services sebesar Rp 51 miliar dan investasi non-proyek Rp 15 miliar. Sedangkan sisanya digunakan membiayai perawatan sektor oil field services anak usahanya dan keperluan lainnya.

Elnusa juga beberapa waktu lalu telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Samin MTS. Kesepakatan ini terkait studi bersama dalam proyek pengembangan sistem pemotongan bawah air dan pengembangan teknologi decommissioning.

Kedua pihak sepakat untuk melakukan penelitian bersama pada proyek-proyek decommissioning yang diadakan di Indonesia. Proyek decommissioning yang dimaksud salah satunya adalah proyek abandonment and site restoration (ASR). Hasil dari penelitian cutting tool system akan digunakan oleh anak usaha Elnusa, yaitu Elnusa Fabrikasi Konstruksi. (git)