Evakuasi Korban Semeru Terkendala
Evakuasi Korban Semeru Terkendala
Media Name :
Republika
Publish Date :
Monday, 06 December 2021
News Type :
Article
Section/Rubrication :
Headline
News Page :
1
News Size :
1,470 mmk
News Placement :
Front Cover Page
News URL :
-
Journalists :
Wilda Fizriyani, Fauziah Mursid
Mindshare :
Geologi
Tonality :
Neutral
Topic :
Gunung Semeru
Ads Value :
286,650,000
PR Value :
859,950,000
Media Score :
-
Media Tier :
-
Resources
  1. Maruf Amin - Wakil Presiden
  2. Wawan Hadi - Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang
  3. Andiani - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
  4. Khofifah Indar Parawansa - Gubernur Jawa Timur
LUMAJANG — Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) sore menimbulkan sedikitnya 14 korban meninggal hingga kemarin sore. Sementara itu, evakuasi sejumlah warga yang terjebak di wilayah terdampak masih lerkendala.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi mengatakan, penyebab proses penanganan berjalan lambat adalah masalah cuaca dan sisa material yang masih banyak. Sisa material erupsi itu banyak yang sudah menjadi lumpur di sejumlah area.

"Kedalamannya mungkin sekitar 80 sentimeter dan itu panas. Mangkanya itu kendalanya di situ," kata Wawan saat dihubungi Republika, Ahad (5/12) sore. Mengingat lumpur yang ditemukan bukan lumpur biasa, para relawan harus menggunakan sepatu bot tahan panas.

Para relawan harus meningkatkan kewaspadaan agar proses penanganan berjalan baik. Di samping itu, pihaknya juga harus menggunakan kendaraan khusus dalam proses penanganan. Menurut Wawan, hambatan penanganan terutama teijadi di liga wilayah Kabupaten Lumajang, yakni Pronojiwo, Candipuro, dan Pasirian.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan hal serupa kepada Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, kemarin. “Kondisi awan panasnya itu hari ini medannya agak sulit karena ada jalur yang sebelumnya permukiman, karena sungainya penuh, meluber ke permukiman," ujar Thariqul saat dihubungi Wapres dari Bali, .Ahad (5/12).

Thariqul juga mengatakan, jembatan penghubung Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo yang merupakan jalan nasional dan menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang terputus. "Jadi, saya minta Kabupaten Malang untuk bantu yang Pronojiwo karena kita enggak bisa ke sana, Bapak," ujarThariqul kepada Wapres.

Ia juga melaporkan, hingga pukul 12.09 WIB kemarin, jumlah korban meninggal sebanyak 14 orang. "Tapi terus bergerak (bisa bertambah—Red), Bapak Wapres, jadi karena ada banyak masyarakat yang juga melaporkan suaminya belum kembali, suaminya belum datang," ujarnya.

Wapres kemudian meminta Bupati Lumajang untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah lainnya dan kementerian terkait untuk mempercepat penanganan. "Antisipasi jangan sampai teijadi korban baru lagi," kata Wapres.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawali mengatakan, masih ada 10 warga yang belum bisa dievakuasi dari dusun yang terdampak letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo. Dia mengatakan, petugas kesulitan mengevakuasi 10 warga dari Dusun Curah Kobokan karena jalur menuju ke dusun itu sukar dilalui kendaraan.

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanis hingga menimbulkan guguran awan panas yang mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB. Pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanis dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Lumajang mencatat, selain korban meninggal, sebanyak 41 warga mengalami luka bakar. Selain itu, terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik.

Terdapat delapan kecamatan dan beberapadesa yang terdampak abu vulkanis. Di antaranya Kecamatan Ampelgading dengan yang terdampak adalah Desa Argoyuwono, Kecamatan Tirtoyudo (Desa Purwodadi dan DesaGadungsari), Kecamatan Pagelaran (Desa Clumprit), Kecamatan Wajak (Desa Bambang), Kecamatan Kepanjen (Desa Panggungrejo dan Mojosari), Kecamatan Dam pil (Kelurahan Dampit), Kecamatan Banlur(Desa Bantur dan Rejosari), serta Kecamatan Turen (Desa Talok).

Kementerian ESDM melalui Badan Geologi mengeklaim sudah mengirimkan peringatan dini kepada pemangku kepentingan di wilayah Jawa Timur mengenai aktivitas Gunung Semeru. Badan Geologi juga sudah menaikkan status Gunung Semeru ke level waspada sejak Mei lalu.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani, menjelaskan, erupsi dan guguran awan panas sudah mulai keluar dari Gunung Semeru sejak 1 Desember 2021. "Kami sudah bilang tanggal 2 itu ke surat Bupati Lumajang, termasuk surat ke Ibu Gubernur Jatim (Khofifah Indar Parawansa)," ujar Andiani melalui konferensi pers, Ahad (5/12).

Andiani menekankan, erupsi susulan atau guguran awan panas masih bisa terjadi. Namun, seberapa besar dan seberapa jauhnya sulit diprediksi. "Potensinya tetap ada. Kami meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati," kata Andiani.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, proses mitigasi dan sistem peringatan dini guguran awan panas Gunung Semeru sudah berjalan. "Tapi, karena guguran material sangat besar, maka terjebak. Sampai ada yang berlindung di atap rumah dan sebagainya," ucap Khofifah.

mabruroh intan pratiwi/antara ed: fitrryan zamzami