Ancaman Semeru Belum Berakhir
Ancaman Semeru Belum Berakhir
Media Name :
Kompas
Publish Date :
Monday, 06 December 2021
News Type :
Article
Section/Rubrication :
Headline
News Page :
1&15
News Size :
2,700 mmk
News Placement :
Front Cover Page
News URL :
-
Journalists :
TAM
Mindshare :
Geologi
Tonality :
Positive
Topic :
Gunung Semeru
Ads Value :
580,500,000
PR Value :
1,741,500,000
Media Score :
50
Media Tier :
1
Resources
  1. Andiani - Kepala PVMBG
  2. Eko Budi Lelono - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM
  3. Adi Priyanto - General Manager PLN UID
LUMAJANG, KOMPAS - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi memperingatkan bahwa ancaman guguran awan panas Gunung Semeru di Jawa Timur belum berakhir. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak, serta radius 5 kilometer dari bukaan kawali di sektor tenggara-selatan.

"Masih ada potensi terjadi awan panas. Seberapa besar dan jauh jarak luncurnya, sulit untuk menentukan itu ” ujar Kepala PVMBG Andiani di Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/12) sore.

Erupsi Gunung Semeru yang diikuti guguran awan panas dengan jarak luncur 4 kilometer dari puncak, serta banjir lahar hujan, teijadi Sabtu (4/12). Hingga kemarin. 14 warga dilaporkan tewas dan sedikitnya 98 orang terluka akibat bencana tersebut.

Menurut Andiani, pihaknya telah melaporkan peningkatan aktivitas Semeru saat terjadi guguran awan panas dengan jarak luncur sekitar 1,7 km dari puncak atau 700 meter dari ujung aliran lava, Rabu (1/12). Informasi itu disampaikan kepada pemerintah daerah setempat, berikut peta kawasan rawan bencana Gunung Semeru.

PVMBG belum menaikkan status Semeru. Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu masih berstatus Waspada (level II) sejak Mei 2012.

Andiani menyebutkan, aktivitas Semeru masih didominasi gempa letusan dan guguran. Belum terpantau gempa tektonik dalam. Ketinggian kolom juga tidak lebih dari 500 meter. "Tanda-tanda fisiknya belum menunjukkan intensitas untuk ditingkatkan statusnya, tetapi kami akan evaluasi dalam beberapa hari ke depan, apakah perlu ditingkatkan atau tidak," ujarnya.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono mengatakan, awan panas merupakan karakteristik ancaman Semeni. Banjir lahar juga patut diwaspadai di sepanjang sungai dan lembah yang berhulu di puncak.

"Masih terekam beberapa erupsi dan guguran awan panas. Setidaknya tiga kali, yaitu dini hari pukul 00.30 WIB. 05.00 WIB, dan 10.00 WIB. Dua kejadian pertama tidak terlihat seberapa jauh luncurannya karena visualisasi tertutup kabut.

Sementara pukul 10 pagi sekitar 2 kilometer dari puncak,” kata Eko dalam konferensi pers secara daring, kemarin.

Jarak luncuran guguran awan panas ini, menurut Eko, jauh lebih pendek dibandingkan pada Sabtu (4/12). "Kami masih menyelidiki penyebab kejadian kemarin (Sabtu) karena kegempaannya sama (dengan sebelumnya). Apakah karena curah hujan ekstrem sehingga menyebabkan luncuran guguran awan panas menjadi lebih jauh, masih diselidiki,” katanya.

Guguran awan panas juga terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeni di Gunung Sawur pada pukul 10.25. "Belum bisa dikatakan aman karena potensi guguran awan panas masih ada,” kata Liswanto, Kepala Pos PGA Semeru di Gunung Sawur.

Selain guguran awan panas, juga ada potensi banjir lahar karena di kawasan terdampak turun hujan. Warga di kawasan hilir diminta meningkatkan kewaspadaan untuk menekan risiko fatal saat banjir lahar.

Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Fachri Radjab mengatakan, hujan ringan hingga sedang diprediksi masih akan terjadi di sekitar Gunung Semeru hingga tiga hari ke depan. Bahkan di siang hari ada potensi hujan lebat.

"Untuk proses evakuasi perlu hati-hati karena ada potensi hujan di puncak dan lereng Gunung Semeru,” katanya.

Pantauan di Desa Sumber-wuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan hampir semua bangunan rusak akibat awan panas dari erupsi Semeni. Atap-atap rumah, terutama dari asbes, jebol. Ribuan warga mengungsi ke desa terdekat yang lebih aman.

Kawasan tertutup lapisan abu yang tebal. Hujan membuat kawasan itu menjadi berlumpur dan sulit dilalui. Hamparan tanaman padi merunduk dan mati. Pohon bertumbangan, begitu pun sejumlah tiang listrik.

Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi (UID) Jatim terus berupaya memulihkan jaringan listrik di wilayah terdampak erupsi Semeru. Pemulihan listrik penting untuk mendukung evakuasi korban dan penanganan pengungsi.

General Manager PLN UID Jatim Adi Priyanto mengatakan, untuk menambah pasokan listrik, pihaknya telah mengumpulkan delapan genset portabel berkapasitas 2.2 hingga 4 kilowatt (kW) dan satu genset berkapasitas 23 kW.

PLN mendata sebanyak 112 gardu distribusi listrik terdampak erupsi Semeru sehingga mengalami kerusakan dan menyebabkan gangguan pasokan listrik kepada pelanggan. Dari jumlah tersebut, 33 gardu sudah menyala kembali sehingga 7.697 pelanggan telah mendapatkan pasokan listrik.

Bantuan terhambat

Akses jalan Lumajang-Malang yang terputus telah menghambat bantuan tenaga dan logistik untuk penanganan warga terdampak. Bantuan terpaksa dikirim melewati Probolinggo atau memutari Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru.

Di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang juga terdampak erupsi Semeni, misalnya. akses jalan ke dusun-dusun masih tertutup pepohonan yang tumbang. Sebagian warga yang berada di dusun-dusun itu belum bisa dievakuasi.

Upaya membuka jalan terus dilakukan, tetapi butuh waktu. Terputusnya Jembatan Gladak Perak di perbatasan Lumajang dan Malang membuat personel penolong tidak bisa cepat sampai di lokasi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayor Jenderal TNI Suharyanto, kemarin, mengunjungi lokasi terdampak bencana di Lumajang. Tim reaksi cepat BNPB dan bantuan logistik juga dikirimkan ke Lumajang.

Presiden Joko Widodo meminta segenap jajaran pemerintah segera melakukan tanggap darurat guna mengatasi dampak erupsi Semeru. Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut memastikan penanganan darurat beijalan baik.

Dalam komunikasi via telepon dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Wapres yang tengah berada di Bali menginstruksikan agar evakuasi dan penanganan warga terdampak harus didahulukan.

Sejalan dengan itu, Thoriqul Haq mengatakan, masyarakat menjadi prioritas utama dalam kegiatan evakuasi. Mereka meliputi para lansia, orang yang sakit, ibu-ibu, dan anak-anak. Sementara bapak-bapak atau kaum lelaki diminta ikut membantu sekaligus mengarahkan tim evakuasi karena mereka lebih paham kondisi di lapangan.

Kendala yang dihadapi tim evakuasi ialah kondisi medan yang berat untuk dilalui karena tertutup material vulkanik dengan ketebalan tinggi. Bahkan, di sejumlah lokasi, kondisi material vulkanik yang menutup permukiman warga masih panas. Evakuasi diupayakan semaksimal mungkin dengan mengerahkan alat berat dan ratusan personel gabungan.

Sejauh ini, erupsi Semeni tidak mengganggu penerbangan. Sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Edison Kurniawan, abu vulkanik juga tidak berpengaruh di beberapa bandara terdekat.

(TAM/NIK/BRO/NIT/DIA/ INA/WKM/AIK)