Cepat dan Tepat Tangani Semeru
Cepat dan Tepat Tangani Semeru
Media Name :
Media Indonesia
Publish Date :
Monday, 06 December 2021
News Type :
Article
Section/Rubrication :
Selekta
News Page :
2
News Size :
450 mmk
News Placement :
Front Cover Page
News URL :
-
Journalists :
-
Mindshare :
Geologi
Tonality :
Neutral
Topic :
Gunung Semeru
Ads Value :
71,550,000
PR Value :
214,650,000
Media Score :
-
Media Tier :
-
GUNUNG Semeru di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, erupsi pada Sabtu (4/12). Material guguran awan panas turun bersama hujan deras di lereng gunung. Akibatnya, banjir lahar hujan disertai letupan material, suara dentuman, dan hujan abu melanda wilayah sekitar. Puluhan orang meninggal dan luka-luka, serta ratusan lainnya mengungsi.

Erupsi Semeru terjadi pada saat pandemi covid-19 masih melanda negeri ini. Karena itulah, negara harus hadir untuk menangani bencana secara cepat dan tepat, dengan skala prioritas serta koordinasi terpadu. Penanganan cepat dan tepat sangat diutamakan agar bencana erupsi tidak memicu bencana lainnya seperti penyebaran virus korona.

Penanganan cepat dan tepat dilakukan Presiden Joko Widodo. Hanya sesaat setelah terjadi erupsi Semeru, Presiden langsung memerintahkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan sejumlah menteri, kepala lembaga terkait, dan kepala daerah untuk segera melakukan tindakan secepat mungkin, melakukan langkah-langkah tanggap darurat.

Perintah Presiden itu, sejauh ini, dijalankan dengan baik di lapangan. Kepala BNPB, kemarin, mendatangi daerah bencana dan melakukan koordinasi. Penanganan bencana terkoordinasi dengan baik dan maksimal.

Skala prioritas penanganan bencana tentu saja pada kesempatan pertama dalam kegiatan penyelamatan jiwa manusia. Dalam kaitan itulah dibentuk posko terpadu tanggap darurat bencana untuk memastikan konsolidasi data dan koordinasi kegiatan pencarian, penyelamatan, evakuasi, dan penanganan pengungsi.

Langkah-langkah tanggap darurat itu termasuk mencari dan menemukan korban, memberikan perawatan kepada korban luka-luka, dan melakukan penanganan dampak bencana.

Kita memberikan apresiasi atas sikap sigap seluruh elemen bangsa yang telah bahu-membahu melakukan kegiatan penyelamatan jiwa korban bencana Semeru.

Masyarakat setempat berkolaborasi dengan aparat keamanan dan pemerintah daerah untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan itu. Bantuan juga datang dari berbagai pihak.

Bencana Semeru mestinya semakin meningkatkan kesadaran publik bahwa negeri ini merupakan daerah rawan bencana. Ada tiga jenis bencana yang datang silih berganti, yaitu bencana geologi, hidrometeorologi, dan antropogenik seperti wabah penyakit.

Berdasarkan hasil perhitungan indeks risiko bencana tahun 2020, sebagian besar daerah di Tanah Air berada di kawasan rawan bencana. Sebanyak 19 provinsi berada pada kelas risiko bencana tinggi dan 15 provinsi berada pada kelas risiko bencana sedang. Adapun dari 514 kabupaten, kota di Indonesia, sebanyak 237 kabupaten,'kota berada pada kelas indeks risiko tinggi dan 277 pada kelas indeks risiko sedang.

Tidak ada satu pun provinsi dan kabupaten/kota yang berada pada risiko bencana rendah. Karena itulah, para kepala daerah dan pejabat pemerintah hendaknya selalu waspada dan mengajak masyarakat untuk selalu siaga dan waspada serta bekerja sama guna mengantisipasi datangnya bencana.

Mitigasi menjadi kata kunci mengantisipasi bencana. Akan tetapi, harus jujur dikatakan bahwa mitigasi itu yang sering diabaikan. Bencana itu tidak bisa dihentikan, tapi manusia punya kemampuan untuk menyiasatinya. Kesadaran menyiasati bencana harus dibangun terus-menerus dan menjadi bagian dari gaya hidup modern.

Bencana itu ibarat maling yang tidak tahu kapan datangnya. Karena itu, kita perlu berjaga-jaga dengan menyiapkan proses mitigasi. Jangan sampai terkaget-kaget setelah bencana datang.