Keselamatan Warga yang Utama
Keselamatan Warga yang Utama
Media Name :
Media Indonesia
Publish Date :
Monday, 06 December 2021
News Type :
Article
Section/Rubrication :
Halaman Depan
News Page :
1
News Size :
3,900 mmk
News Placement :
Front Cover Page
News URL :
-
Journalists :
Andhika Prasetyo
Mindshare :
Geologi
Tonality :
Neutral
Topic :
Gunung Semeru
Ads Value :
620,100,000
PR Value :
1,860,300,000
Media Score :
-
Media Tier :
-
Resources
  1. Pratikno - Menteri Sekretaris Negara
  2. Letjen Suharyanto - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
  3. Khofifah Indar Parawansa - Gubernur Jawa Timur
  4. AKP Agung Fitransyah - Kasat Lantas Polres Malang
  5. Eko Budi Lelono - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM
Warga diingatkan untuk tetap waspada dengan potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

PRESIDEN Joko Widodo telah memerintahkan pengerahan bantuan kesehatan dan logistik untuk pengungsi erupsi Gunung Semeru. Percarian korban dan penyelamatan warga harus menjadi prioritas utama. “Lakukan tindakan secepat mungkin. Cari dan temukan korban, berikan perawatan kepada korban luka-luka dan lakukan penanganan dampak bencana,” ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno mewakili Presiden dalam konferensi pers, kemarin.

Presiden juga memerintahkan agar bantuan pelayanan kesehatan, penyediaan logistik kebutuhan dasar pengungsi, serta perbaikan infrastruktur dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto langsung berangkat ke Kabupaten Lumajang di Jawa Timur, kemarin pagi, untuk memastikan penanganan terdampak erupsi Gunung Semeru terkendali dan optimal.

Suharyanto mengatakan segera dibentuk posko terpadu tanggap darurat bencana. Posko ini memastikan konsolidasi data dan koordinasi kegiatan pencarian, penyelamatan, evakuasi dan penanganan pengungsi dapat berjalan dengan baik.

BNPB pun akan menurunkan tiga helikopter untuk melakukan penanganan darurat. Adapun untuk alat berat, akan didukung dari Batalyon 527, sedangkan Polri akan mengirimkan 945 personel Brimob ke lokasi. “Dukungan-dukungan ini agar dimanfaatkan sebaik-sebaiknya untuk kepentingan rakyat,” kata Suharyanto.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui sebenarnya proses early warning system (EWS) dalam bencana alam Gunung Semeru sudah berjalan dengan baik. Namun, perubahan kondisi alam yang sedemikian cepat menyebabkan kepanikan warga di sekitar Gunung Semeru dan membuat proses evakuasi menjadi berantakan.

"Proses evakuasi terhadap penduduk yang berada di sekitar lokasi bencana hingga saat ini masih terus dilakukan yang melibatkan 3.400 personel,” kata Khofifah.

Hingga tadi malam, bencana ini mengakibatkan setidaknya 14 orang tewas, 56 korban luka, dan 1.300 orang mengungsi. Erupsi Semeru ini juga mengakibatkan Jembatan Gladak Perak terputus. Jembatan ini merupakan penghubung jalan nasional antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. “’Kendaraan dari wilayah Kabupaten Malang yang akan menuju Kabupaten Lumajang harus putar balik di depan kantor Polsek Ampelgading,” ujar Kasat Lantas Polres Malang Ajun Komisaris Agung Fitransyah.

Tetap waspada

Warga diminta untuk tetap berhati-hati dan beraktivitas di luar radius rawan bencana, yakni 1 kilometer dari kawah,puncak Gunung Semeru, Jawa Timur. Selain itu, warga diingatkan untuk tetap waspada akan potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

“Tingkat aktivitas Gunungapi Semeru saat ini tetap di level II (waspada). Untuk itu, diimbau ke masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara,” ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam keterangan tertulisnya, kemarin. (Che/Ins/Ata,Ter/Ykb/EL/X-10)