Pengeboran Migas Berlanjut
Pengeboran Migas Berlanjut
Media Name :
Bisnis Indonesia
Publish Date :
Saturday, 04 December 2021
News Type :
Article
Section/Rubrication :
Industri
News Page :
5
News Size :
465 mmk
News Placement :
Inside Page
News URL :
-
Journalists :
Muhammad Ridwan
Mindshare :
Minyak Dan Gas Bumi
Tonality :
Neutral
Topic :
Eksplorasi Gas
Ads Value :
58,125,000
PR Value :
174,375,000
Media Score :
-
Media Tier :
-
Resources
  1. Julius Wiratno - Deputi Operasi SKK Migas
  2. Teuku Faizasyah - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu)
  3. M Farhan - Anggota Komisi I DPR
Bisnis, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas memastikan kegiatan operasional hulu minyak dan gas bumi di wilayah Natuna tetap berlanjut, kendati pemerintah China melayangkan protes.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menegaskan pihaknya akan tetap melanjut kegiatan operasional di wilayah Natuna karena seluruh kegiatan operasi tidak memiliki isu dengan pemerintah China.

Dia mengatakan kegiatan operasi di wilayah itu telah berjalan dalam waktu yang lama tanpa ada perubahan wilayah kerja.

Adapun, SKK Migas mencatat terdapat tiga kontraktor yang saat ini memiliki wilayah operasi di Natuna, yakni Medco E&P Natuna, Star Energy, dan Premier Oil. "Tetap terus berjalan seperti yang saat ini saja. Aman dan lancar," katanya kepada Bisnis, Jumat (3/12).

Julius mengatakan pihaknya belum mendapatkan pernyataan resmi dari China terkait dengan protes atas kegiatan operasional hulu migas di wilayah Natuna. Dia menilai pernyataan tersebut seharusnya langsung ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri.

Dia pun menegaskan kegiatan operasional migas di Natuna berada di wilayah kedaulatan Indonesia.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengaku tidak bisa mengon? rmasi lebih lanjut soal protes China tersebut.

Dia menyebut nota diplomatik bersifat tertutup. "Saya tidak bisa mengkon-? rmasi berita yang beredar tersebut. Komunikasi diploma-tik, terlebih lagi yang tertulis bersifat tertutup dan sesuai ketentuan baru bisa dibuka ke publik setelah periode yang lama," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah China secara resmi mendesak Pemerintah Indonesia untuk menghentikan pengeboran migas di wilayah itu.

Anggota Komisi I DPR M. Farhan mengatakan satu surat dari diplomat China kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan jelas mengatakan kepada Indonesia untuk menghentikan pengeboran di rig lepas pantai karena itu terjadi di wilayah China.

Namun, dia menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menghentikan kegiatan pengeboran. (Muhammad Ridwan)