PLN Listriki Tambak Gresik
PLN Listriki Tambak Gresik
Media Name :
Bisnis Indonesia
Publish Date :
Friday, 03 December 2021
News Type :
Article
Section/Rubrication :
Regional
News Page :
7
News Size :
465 mmk
News Placement :
Inside Page
News URL :
-
Journalists :
Peni Widarti
Mindshare :
Ketenagalistrikan
Tonality :
Neutral
Topic :
Listrik Tambak Gresik
Ads Value :
58,125,000
PR Value :
174,375,000
Media Score :
-
Media Tier :
-
Resources
  1. Adi Priyanto - General Manager PLN UID Jawa Timur
Bisnis, SURABAYA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur akan memperluas elektrifikasi elektrifikasi di sektor perikanan tambak di wilayah Gresik yang menyimpan potensi luasan hingga 15.601 hektare (ha).

General Manager PLN UID Jawa Timur Adi Priyanto mengatakan PLN tengah gencar menjalankan program electrifying marine dan electrifying agriculture yang salah satunya menyasar kepada sektor perikanan tambak di Kabupaten Gresik. "Melalui program ini diharapkan para petambak di Gresik dapat mengelola tambaknya dengan baik dan bisa meningkatkan produktivitas usaha," katanya, Kamis (2/12).

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Gresik Paultje Mangundap mengatakan sebagian besar petambak di Gresik menggunakan cara konvensional dalam memenuhi kebutuhan energi listrik baik untuk penerangan dan pompa air.

Tambak yang sudah menggunakan listrik baru sekitar 885 ha atau setara 5% dari total luas wilayah tambak di Gresik. Hal itu menjadi peluang bagi PLN untuk me-ningkatkan penjualan tenaga listrik atau ekstensifikasi.

Lilik Deswati, salah satu petambak udang Vaname di Kecamatan Ujung Pangkah Gresik, mengatakan saat ini mengelola enam petak lahan pemeliharaan udang dengan dua kolam tandon dan satu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Awalnya dia menggunakan listrik dengan daya 53 kilovolt (Kv) tetapi dengan adanya perluasan petak baru ditambah daya menjadi 82,5 kV. "Dari 1,9 ha luas lahan dengan 10 kolam, kami menghasilkan 26,7 ton per siklus. Satu siklus sama dengan 120 hari, sehingga listrik sangat dibutuhkan dalam budidaya udang intensif," ungkapnya.

Di sisi lain, PLN juga mengincar elektrifikasi di sektor perkebunan salah satunya untuk tanaman buah naga.

Edy Purwoko salah satu petani buah naga Banyuwangi mengatakan sejak beralih menggunakan listrik PLN bisa menghemat biaya penggunaan energi listrik hingga 48%.

Selama ini, Edy menerapkan teknologi penyinaran tanaman buah naga dengan menggunakan diesel yang menelan biaya mencapai Rp8,9 juta per bulan.

Setelah memakai listrik PLN, biaya bisa ditekan menjadi Rp4 jutaan per bulan. "Produktivitas juga meningkat, awalnya hanya 14 ton per ha, sekarang menjadi 26 ton per ha per tahun," jelasnya.
(Peni Widarti)