Political Will Jadi Utama Investasi Hulu Migas
Political Will Jadi Utama Investasi Hulu Migas
Media Name :
Koran Sindo
Publish Date :
Friday, 03 December 2021
News Type :
Article
Section/Rubrication :
Ekonomi Bisnis
News Page :
8
News Size :
320 mmk
News Placement :
Front Cover Page
News URL :
-
Journalists :
Istimewa
Mindshare :
Minyak Dan Gas Bumi
Tonality :
Neutral
Topic :
Investasi Hulu Migas
Ads Value :
62,400,000
PR Value :
187,200,000
Media Score :
-
Media Tier :
-
Resources
  1. Sugeng Suparwoto - Ketua Komisi VII DPR
  2. Ahmad Munir - Direktur Pemberitaan Perum LKBN
  3. Anggawira - Komite Investasi Kementerian Investasi/BKPM
  4. Marjolin Wajong - Direktur Eksekutif
DENPASAR - Industri hulu migas masih dibutuhkan meskipun energi baru terbarukan (EBT) akan menjadi penopang di masa mendatang. Kebutuhan energi yang terus meningkat tanpa bisa dipenuhi sendiri, maka kesempatan negara untuk mendorong percepatan EBT tidak akan terjadi karena negara harus menggunakan anggarannya untuk impor. Solusi menata industri hulu migas adalah adanya goodwill untuk menuntaskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Migas yang saat ini sudah menjadi salah satu prioritas RUU di DPR.

Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan, RUU Hulu Migas sudah masuk prioritas yang akan diselesaikan DPR. Penuntasan RUU Hulu Migas dalam rangka memberikan kepastian berusaha mengingat sektor ini masih memberikan peranan penting sebagai penyedia energi dan sumber penerimaan negara.

“Hulu migas adalah kontributor devisa nomor tiga setelah batu bara dan CPO. Migas'dalam hal ini adalah gas yang sekitar 40% diekspor karena dalam negeri sudah tercukupi,” kata Sugeng, dalam diskusi ‘Identifikasi Faktor Pendorong Investasi Hulu Migas di Indonesia’ yang diselenggarakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kementerian Investasi/BKPM di Denpasar, Bali, kemarin.

Direktur Pemberitaan Perum LKBN Ahmad Munir yang menjadi salah satu pembahas pada FGD tersebut menyampaikan bahwa persoalan utama investasi hulu migas adalah political will. Salah satu political will yang berhasil diterapkan di Indonesia adalah sektor infrastruktur.

“Hal-hal terkait percepatan .perizinan, aspek sosial, dan lainnya tidak cukup. Sampai saat ini good will untuk hulu migas belum kelihatan,” katanya.

Komite Investasi Kementerian Investasi/BKPM Anggawira menilai perlu memperkuat komunikasi antar-stakeholders agar dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya industri hulu migas. “Sektor ini memiliki investasi yang tinggi sekitar Rp200triliuqper tahun. Jika ditambahkan dengan target investasi yang sebesar Rp900 triliun, peranan investasi hulu migas akan terlihat signifikan,” kata Anggawira.

Sementara Direktur Eksekutif Marjolin Wajong mengatakan bahwa ada yang beranggapan ketika sudah beralih ke EBT seolah-olah tidak lagi butuh migas. “Memang benar secara persentase kontribusi energi migas akan menurun, tetapi secara volume justru meningkat,’’jelasnya.