Konversi Elpiji ke Kompor Induksi, Negara Hemat Rp27,3 T
Konversi Elpiji ke Kompor Induksi, Negara Hemat Rp27,3 T
Media Name :
Media Indonesia
Publish Date :
Friday, 03 December 2021
News Type :
Article
Section/Rubrication :
Ekonomi
News Page :
10
News Size :
480 mmk
News Placement :
Front Cover Page
News URL :
-
Journalists :
Mir, E-2
Mindshare :
Ketenagalistrikan
Tonality :
Positive
Topic :
Kompor Listrik
Ads Value :
76,320,000
PR Value :
228,960,000
Media Score :
-
Media Tier :
-
Resources
  1. Bob Saril - Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN
  2. Qatro Romandhi - Koordinator Penyiapan Program Konservasi Energi Kementerian ESDM
PT PLN (persero) menyatakan siap mendukung konversi kompor elpiji ke kompor induksi untuk menekan defisit transaksi berjalan (CAD) akibat impor elpiji.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyampaikan, berdasarkan hitungan perseroan, pengalihan energi impor ke energi listrik untuk 30 juta penerima manfaat akan menghemat Rp27,3 triliun selama empat tahun. Angka penghematan itu berasal dari penghematan impor elpiji sebesar Rp25,9 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp1,4 triliun.

“Selain menyelamatkan defisit transaksi berjalan, implementasi konversi kompor elpiji ke kompor induksi juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong program-program transisi energi,” kata Bob lewat siaran persnya, kemarin.

Ia optimistis program konversi elpiji ke kompor induksi bisa terlaksana. Apalagi Indonesia memiliki sejarah kesuksesan konversi minyak tanah ke elpiji.

Dia menjelaskan, dalam konversi minyak tanah ke elpiji, pemerintah perlu menerbitkan beleid setingkat peraturan presiden sebagai landasan hukumnya.

“Kita harus luncurkan perpres ini (untuk konversi kompor induksi), setelah itu baru kita bangun bersama-sama. Ini kepentingan bangsa, bukan kepentingan PLN ataupun Pertamina,” ujarnya.

Sejak dua tahun lalu, PLN telah meluncurkan program 1 juta kompor induksi dengan fokus kampanye ke pelanggan. PLN juga telah bersinergi dengan perumahan-perumahan baru untuk menggunakan kompor induksi dengan memberikan promo ekstra daya.

Koordinator Penyiapan Program Konservasi Energi Kementerian ESDM Qatro Romandhi menambahkan, program konversi elpiji ke kompor induksi merupakan salah satu upaya pemerintah menekan impor elpiji.

“Secara tidak langsung, program ini juga akan berdampak positif ke ketahanan energi dan menyeimbangkan neraca perdagangan dari impor gas,” terang dia.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, untuk menyukseskan program konversi elpiji ke kompor induksi, harus disiapkan dahulu payung hukumnya. Selain itu, pemerintah perlu mendorong adanya insentif sehingga dapat menarik minat masyarakat. (Mir/E-2)